Bacaan : Yunus 1:1-17
Pendahuluan
Berbicara tentang Kemahakuasaan
Allah itu berarti kita sedang berbicara tentang Allah yang tidak terbatas,
Allah tidak berubah dan Allah yang kekal. Untuk
mempersempit renungan ini maka saya ingin kita melihat
kemahakuasaan Allah dari tema kecil, yaitu ALLAH YANG TIDAK PERNAH BERUBAH. Sadar
atau tidak sadar kita sedang hidup dizaman cepat sekali berubah. Perubahan itu
dapat kita rasakan segala bidang kehidupan. Sebagai contoh dalam mode
berpakaian, dalam dunia dan informasi, dalam bidang teknologi, dalam bidang
bisnis dan pendidikan dan bahkan dalam dunia pemerintahan. Perubahan-perubahan
yang terjadi baik secara sadar ataupun tidak sadar kita telah terbawa untuk
mengikuti perubahan-perubahan itu. Bahkan segala subtasi yang ada didunia ini pun ikut berubah.
Alam berubah, gunung-gunung, binatang dan manusia dari hari ke hari terjadi
perubahan. Contoh: manusia yang dulunya bisa hidup sampai
120 tahun tetapi sekarang hanya bisa bertahan 70-80 tahun. Di
dalam keadaan yang berubah seperti itu, kita sangat bersyukur karena kita
memiliki Allah yang tidak pernah berubah. Firman Tuhan katakan, Yesus tetap sama baik
kemarin, hari ini bahkan sampai selama-lamanya. Kisah tentang nabi Yunus akan memperlihatkan kepada kita tentang Allah yang tidak pernah berubah
I.
ALLAH TIDAK BERUBAH DALAM RENCANA-NYA (1:2,
3:2, 10)
Charles Hadon Spurgeon berkata, ”manusia
mulai membangun dan tidak dapat menyelesaikannya. Dan oleh sebab itu ia
mengubah rencananya. Namun pernahkah dikatakan Allah mulai membangun tetapi
tidak dapat menyelesaikannya?? Tidak! Allah merencanankan keselamatan seluruh Niniwe, dan Allah memakai Yunus
supaya Yunus pergi ke Niniwe untuk menyampaikan berita pertobatan kepada
Niniwe. Namun yang kita dapati ialah Yunus melarikan diri ke Tarsis jauh dari
hadapan Allah. Walaupun demikian rencana keselamatan yang
rancangkan Allah untuk kota Niniwe melalui nabi Yunus tidak dapat berubah dan
berakhir dengan larinya Yunus menuju ke Tarsis. Pemberontakan Yunus kepada Allah tidak dapat mengubah rencana Allah atas
dirinya dan Niniwe. Sekalipun berusaha untuk menjauh dari Allah, namun Tuhan
memiliki banyak cara untuk mengenapi rencanNya.
Rencana Allah bagi kita, baik itu pelayanan,
masa depan, keluarga, bagi kota dan bangsa kita dan bahkan bagi dunia ini tidak
akan berubah. Walaupun manusia berubah dan keadaan dunia ini berubah rencanan
Allah tidak pernah berubah. Dalam
Yeremia 29:11 berkata, ”Bukankah Aku sendiri tahu rencana-rencana-Ku
bagi kamu? Rencana-rencana itu bukan untuk mencelakakan kamu, tetapi untuk
kesejahteraanmu dan untuk memberikan kepadamu masa depan yang penuh harapan.” Rencana Tuhan adalah rencana yang penuh dengan
kesejahteraan dan bukan kecelakaan dan untuk memberikan masa depan yang penuh
harapan. Itu sebabnya kita harus bersyukur karna Allah tidak berubah dalam
rencanaNya sekalipun kondisi disekeliling kita terjadi banyak perubahan.
II.
ALLAH TIDAK BERUBAH DALAM JANJI-NYA
Melalui Nabi Yunus, Allah mengumumkan kepada Niniwe bahwa jika
mereka tidak bertobat maka Allah akan menunggangbalikan kota itu, namun apa
yang terjadi ketika kota itu bertobat mulai dari raja, rakyat dan sampai ternak-ternaknya?
Allah menepati janji-Nya dengan tidak menghukum Niniwe. Bebeda dengan Sodom dan
Gomora, Tuhan berkata jika ada sepuluh orang saja yang beriman disana, Allah
tidak akan menghukum kota itu. Tetapi apa yang terjadi? Ternyata tidak ada
sepuluh orang yang beriman dikota itu, maka Allah menepati janjiNya untuk
mengancurkan sodom dan gomora dengan apai dan belerang dari Sorga.
manusia mudah membuat janji dan begitu mudah
pula mengingkarinya, namun ketika Allah berjanji, Dia bukan hanya tidak
mengingkarinya, tetapi mengenapi janjiNya. Kita harus bersyukur karena kita memperoleh janji-janji Allah dan Allah
yang mempunyai janji itu tidak berubah dan janjiNya pun tidak pernah berubah. Mazmur 12:7
”Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh
kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.” II Petrus 3:9 ”Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang
yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia
menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang
berbalik dan bertobat.”
III.
ALLAH
TIDAK BERUBAH DALAM KASIHNYA
Salah satu atribut Tuhan, Dia adalah Allah
yang penuh kasih. Itu dapat kita lihat, bagaimana Yunus yang adalah nabi Tuhan
walaupun dengan alasan yang dibuat telah memberontak dan tidak taat kepada
perintah Tuhan. Demikian juga dengan Niniwe. Namun Allah mengasihi Yunus dan Niniwe.
Karena kasihNya kepada Yunus Allah mengutus seekor ikan besar untuk menelan
Yunus secara utuh dan Allah memelihara dia didalam perut ikan selama 3 hari 3
malam. Dosa dan pemberontakan manusia tidak dapat
mengubah Allah dan kasih-Nya. Kasih Allah kepada manusia tidak berubah. Waktu
Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, ia bersembunyi dari Allah dan bukannya mencari
Allah. Tetapi karena kasihNyalah yang mendorong Allah untuk memanggil adam,
“Adam, Adam dimanakah engkau? Ia mencari manusia dan ketika ia menemukan adam
ia mengorbankan binatan sebagai gambaran dari Anak domba Allah yang akan
dikirim yaitu Yesus Kristus yang dikorbankan untuk dosa manusia. Itu sebabnya Paulus menulis dalam Efesus 3:18-19 “Aku berdoa, supaya kamu
bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan
panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih
itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Situasi,
kondisi dan perubahan apapun yeng terjadi disekeliling kita yang dapat
memisahkan kita dari kasih Kristus. Bahkan kuasa kegelapan sekalipun tidak dapat memisahkan kita dari kasih
Tuhan.
0 Komentar