Bacaan : 2
Raja-Raja 5:1-19
Naaman adalah pribadi yang
dahulunya tidak mengenal Allah Israel, tetapi ketika ia disembuhkan Tuhan, ia
pun mengenal Tuhan yang benar dan sujud menyembah kepadaNya. Kita mau belajar dari Naaman bagaimana menjadi
pribadi yang dipulihkan oleh Tuhan. Sebelum Tuhan memulihkan segala sesuatu
yang ada diluar kita, maka diri kita haruslah yang pertama dipulihkan. Siapakah Naaman? Naaman adalah seorang panglima perang, seorang yang memiliki
pengaruh besar, seorang yang terhormat, seorang kaya raya, seorang yang perkasa
dan memiliki keberanian, seorang yang kuat dan memiliki banyak kecakapan, seorang
yang selalu membawa kemenangan bagi negaranya, namun ia seorang penderita kusta. Seperti
apakah penyakit kusta itu? penyakit itu ada pada kulitnya yang
penuh dengan sisik-sisik putih licin, mengkilap dan ditekan, daging disekitarnya tidak terasa sakit lagi. Penyakit ini tak terobatkan. Dikalangan orang Ibrani penyakit ini dianggap najis dan berbahaya, karena dapat menular; sebab itu harus diasingkan dari masyarakat, #/TB Kel 13 dan #/TB Kel 14; Luk 18:12-19. symbol dari dosa. Penyakit kulit yang dapat membawa maut. Para penderita penyakit kusta diasingkan dari masyarakat. Pentahiran mereka oleh Yesus adalah tanda bahwa Kerajaan Sorga sudah dekat (#/TB Mat 10:7-8*).
penuh dengan sisik-sisik putih licin, mengkilap dan ditekan, daging disekitarnya tidak terasa sakit lagi. Penyakit ini tak terobatkan. Dikalangan orang Ibrani penyakit ini dianggap najis dan berbahaya, karena dapat menular; sebab itu harus diasingkan dari masyarakat, #/TB Kel 13 dan #/TB Kel 14; Luk 18:12-19. symbol dari dosa. Penyakit kulit yang dapat membawa maut. Para penderita penyakit kusta diasingkan dari masyarakat. Pentahiran mereka oleh Yesus adalah tanda bahwa Kerajaan Sorga sudah dekat (#/TB Mat 10:7-8*).
Semua telah dimiliki Naaman,
semua itu tidak dapat melindungi Naaman dari penyakit kusta. Demikian juga
dengan kita. Apapun yang kita miliki tidak dapat melindungi kita dari sakit dan
penyakit. Penyakit kusta yang
diderita oleh Namaan telah menyebabkan dia kehilangan sukacita dan kegembiraan;
penyakitnya telah melemahkan semangatnya, sehingga ia tidak dapat menikmati apa
yang ia peroleh. Ada seorang anak
perempuan; ia berasal dari Israel; ia menjadi tawanan perang dan dipekerjakan
menjadi seorang pelayan di rumah Naaman. Ketika mengetahui bahwa tuannya sakit
kusta, ia menginginkan kesembuhan atas tuannya, kemudian ia memberitahukan
bahwa di Israel ada seorang nabi yang bernama Elisa yang dapat menyembuhkan
penyakit tuannya, sekalipun ia belum pernah melihat Elisa menyembuhkan orang
kusta. Tetapi ia telah mengetahui bagaimana Allah Israel telah melakukan
mujizat demi mujizat melalui nabi Elisa dan ia percaya bahwa lewat nabi Elisa
Allah Israel sanggup menyembuhkan penyakit tuannya.
Naaman yang adalah pemimpin
besar dan sangat dihormati terimpartasi oleh iman seorang anak kecil dan pada
akhirnya Naaman memilih untuk beriman seperti iman seorang anak kecil ini.
1. Pemulihan dapat terjadi jika ada iman di dalam hati.
Apa yang diimani oleh anak kecil
itu, itu juga yang diimani oleh Naaman seorang kafir. Sekalipun Naaman belum melihat, namun ia
beriman juga dan sangat percaya bahwa apa yang dikatakan oleh anak kecil itu
pasti terjadi. Iman timbul oleh pendengaran, dan pendengaran oleh firman
Kristus (Roma 10:17). Iman
Naaman muncul oleh karena mendengar kebenaran yang dikatakan oleh anak kecil
itu, bahwa di Israel ada seorang nabi Tahun yang dapat menyembuhkan
penyakitnya. Iman dapat tumbuh
saat firman Tuhan didengar, diresapi dan disimpan di dalam hati. Banyak orang
tidak mau memasang telinganya baik-baik untuk mendengar firman Tuhan, atau dia
mendengar tetapi firman Tuhan itu masuk telinga yang satu dan keluar dari
telinga yang lain.
Banyak orang percaya hanya mau
mendengar khotbah yang penuh dengan guyonan (humor) yang membuat ia tertawa
terpingkal-pingkal, khotbah yang menghibur bukan mencari tahu apa yang Tuhan
mau melalui firman-Nya. Hanya
firman Tuhan yang dapat membangkitkan iman dihati kita. Mengapa begitu
pentingnya iman? Ibrani 11:1, “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita
harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang yang tidak kita lihat.” Iman adalah dasar, ini menyatakan bahwa tanpa iman
kita tidak dapat membangun pengharapan kita. Kalau tidak ada dasar maka tidak
ada bagunan. Bisakah sebuah bagunan yang sempurna dibangun tanpa dasar?? Bisa
kita memperoleh apa yang kita harapkan tanpa iman?? Saat kita beriman kepada
Yesus dan Yesuslah sebagai dasar iman kita maka seluruh permintaan kita pasti terjadi
Iman adalah bukti, ini menyatakan bahwa segala sesuatu yang kita minta dan itu
belum kelihatan, namun dengan iman kita tahu bahwa itu sudah kelihatan dan
bahkan oleh iman kita sudah menerimanya. Markus 11:24, “apa saja yang kamu
minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan
diberikan kepadamu.” Dengan iman kita dapat melihat pemulihan itu terjadi!! Naaman tidak hanya beriman saja
tetapi Imannya membuat ia bertindak! Apa yang ia lakukan:
- Menghadap raja dan meyakinkan raja atas atas apa yang ia percayai.
- Ia membawa surat resmi dari raja Aram kepada raja Israel
- Ia tidak akan pergi dalam penyamaran, tetapi pergi dalam status dan dengan satu rombongan besar, untuk lakukan semakin menghormati untuk nabi.
- Ia tidak akan pergi dengan tangan kosong, tetapi membawa dengan emas, perak, dan pakaian.
ALLAH TIDAK HANYA MENGINGINKAN
KITA BERIMAN SAJA, NAMUN IA MAU AGAR IMAN KITA MENARIK KEPADA SUMBER PEMULIHAN
ITU. Jika engkau mau
sembuh dari apapun, harus ada iman dalam hati kepada Yesus, dan oleh iman itu
membuat kita bertindak. Kisah Yairus dan perempuan yang 12 tahun pendarahan
dalam Markus 5:21-43. Perempuan yang
pendarahan memiliki iman yang besar dengan berkata, “Asal kujamah saja jubahnya
aku akan sembuh.” Anak Yairus sudah
meninggal sebelum Yesus datang, tetapi Yairus beriman bahwa Yesus sanggup
membangkitkan orang mati.
2. Pemulihan dapat terjadi jika ada ketaatan terhadap apa yang Tuhan mau
Naaman memang memiliki iman dan
oleh imannya ia bertindak namun di dalam pikirannya ia telah memikirkan bagaimana
nantinya ia dipulihkan. Datanglah seorang
suruhan dari Elisa kepada Naaman, bahwa Naaman akan sembuh jika ia mandi tujuh
kali dalam sungai Yordan. Sesuatu yang mustahil dilakukan yang disodorkan oleh
Elisa kepada Naaman. Hal ini membuat Naaman manjadi gusar (11-12) dan panas
hati. Ia berpikir kalau Elisa akan menyembuhkan seperti apa yang dipikirkannya
dan dilihat di daerahnya. Lagi pula semua orang baik orang Aram maupun orang
Israel tahu bahwa sungai Yordan tidak dapat menyembuhkan penyakit kusta. Bahkan
sesuatu yang tidak biasa yaitu orang sakit disuruh mandi, bukankah akan tambah
sakit!!
Apa yang tersirat dari kebenaran
ini. Namaan perlu tahu bahwa bukan sungai Yordan yang menyembuhkannya, tetapi
kesembuhan yang akan ia terima adalah kasih karunia dan kuasa Allah ketika
Naaman MENAATI apa yang dikatakan Tuhan melalui nabi Elisa. Allah hanya mencari ketaatan dari kehidupan
Naaman. Iman tidak cukup bagi Naaman untuk menerima kesembuhan dan pemulihan
tetapi Allah menghendaki agar Naaman belajar taat kepada perintah Tuhan. Sulit bagi Naaman untuk taat karena ia seorang
panglima dan hanya kepada perintah raja saja ia akan taat. Namun ketika ia
dinasehati, ia taat melakukannya. Sebuah
contoh dalam PB dalam Luk 17:11-19 (10 orang kusta yang disembuhkan oleh Tuhan
karena ketaatan mereka terhadap perintah Tuhan).
Kadang-kadang bukan kesembuhan
yang menjadi tujuan akhir Tuhan bagi kita, tetapi yang menjadi tujuan akhir
Tuhan ialah bagaimana kita dapat berubah dari sikap yang tidak taat kepada
sikap yang taat. Ada dua binatang
yang memiliki pembawaan yang berbeda, yaitu anjing dan kucing. Anjing terkenal
sebagai binatang yang taat dan loyal terhadap tuannya. Kalau ada makanan di
meja anjing tidak akan makan kalau tuannya tidak memberikan. Beda dengan
kucing! Kucing terkenal dengan binatang yang curang. Dihadapan tuannya dia
begitu lembut, tetapi kalau ada makanan di meja yang tidak tertutup dan tidak
ada majikannya, maka kucing yang lembut tadi berubah menjadi kucing yang liar,
dia akan makan sampai habis. Pemulihan
akan terjadi jika Tuhan mendapati ketaatan dalam hidup kita. Tuhan tidak
mencari ORANG KRISTEN YANG DUNIAWI,
yaitu orang orang-orang percaya kepada Yesus namun kehidupan masih duniawi.
Atau ORANG KRISTEN SORGAWI, yaitu
Kristen yang hanya memikirkan perkara2 sorgawi tanpa memperhatikan
keseimbagan-keseimbagan dalam hidup ini. Contoh: ia berpikir kalau hidupnya
sudah disorga jadi ngak perlu bekerja, ngak perlu berolahraga, ngak perlu
melayani dan ia berpikir bahwa dengan doa segala sesuatunya beres, pasti Tuhan
sediakan! Tetapi yang Tuhan cari adalah ORANG
KRISTEN YANG MENGERTI ISI HATI TUHAN DAN MAU TAAT MELAKUKANNYA. Orang
seperti ini tahu betul isi hati Tuhan karena ia bergaul akrab dengan Tuhan.
Orang seperti inilah yang akan mengalami pemulihan.
Apa yang membuat engkau tidak
taat hari-hari ini? Di area mana engkau tidak taat? Factor apa yang membuat
engkau tidak taat? Ambil komitmen malam
ini! Mulailah belajar untuk taat terhadap apa yang Tuhan mau, jangan biarkan
iblis menang atas hidupmu, jangan biarkan ia memperbudak dan menawan hidupmu.
Keluarlah dari situasimu yang sulit, sebab Tuhan menjajikan pemulihan bagi
orang yang TAAT.
3. Pemulihan dapat terjadi jika ada kerendahan hati di hadapan Tuhan.
Perintah nabi untuk mandi
sebanyak tujuh kali dalam Yordan adalah suatu perintah yang menuntut bukan saja
ketaatan tetapi KERENDAHAN HATI. Mengapa? 1) Yang diperintah adalah Naaman yang
memiliki reputasi baik dan kedudukan yang tinggi, apa mungkin ia harus
mengorbankan reputasi dan kedudukannya dengan merendahkan diri mandi dihadapan
bawahannya. Baik kalau penyakitnya sembuh kalau tidak? Gimana?? 2) Lagi sungai
Yordan tidak sebersih sungai-sungai di damsyik, bukankah sungai-sungai di itu
lebih higenis airnya dibandingkan sungai Yordan!
Dalam kerendahan hati, Naaman
masuk ke dalam sungai Yordan dan membenamkan diri layaknya seorang anak kecil
sebanyak tujuh kali, maka pulihlah ia dari sakitnya dan ia menjadi tahir. Kerendahan hati membawa Naaman menerima pemulihan
yang sempurna atas penyakitnya dan kehidupannya. Belajar untuk rendah hati di hadapan Tuhan itu
sulit sebab banyak yang harus kita korbankan. Reputasi dan kedudukan kita
menjadi taruhannya untuk hidup rendah hati. Ketika kita tinggi hati kita akan
hancur, tetapi waktu kita merendahkan diri dan hati kita maka Tuhan akan
menganggkat kita dan memulihkan kita.
Jika masih ada keegoisan dan
kesombongan yang belum dilepaskan. Kita masih berkata bahwa kita mampu, kita
sanggup dengan kekuatan kita maka pemulihan itu tidak akan terjadi. Kita harus melepaskan
apa yang kita pegang saat ini dan membiarkan tangan Tuhan yang memegang kita. Biarkan Tuhan yang memegang kehidupan kita
sehingga ia dapat membawa kita ke tempat yang aman. Naaman bukan saja dipulihkan dari sakitnya, tetapi
ia dipulihkan menjadi pribadi yang berkenan kepada Tuhan. Iman semakin jelas
dan ia menjadi penyembah kepada Allah yang benar.
0 Komentar