Advertisement

PERTOBATAN BRIAN ‘HEAD’ WELCH, GITARIS MUSIK METAL KoRn




bpts1.jpgBulan Februari 2005, Manajemen Korn, grup musik Metal yang digandrungi remaja di dunia saat ini, mengeluarkan pernyataan resmi bahwa gitaris mereka, Brian “Head” Welch, telah meninggalkan group musik tersebut untuk mendedikasikan hidupnya didalam iman kristen. Agar semuanya tidak menjadi simpang siur Brian kemudian menjelaskan alasannya kepada fans dan rekan-rekan bandnya.


Brian ‘Head’ Welch
bpts2.jpg
Welch bersama anggota Band KoRn
bpts3.jpg
Welch menerima babtisan air, dibimbing oleh Pastor Ron Vietti (kanan)
“Saya mencintai band, saya sebetulnya takut meninggalkan band ini. Hal ini membuat saya sedih jika harus memikirkan bahwa keputusan saya akan membuat band kita terluka. Selama satu setengah tahun terakhir, saya sudah berniat menyudahi semuanya, tapi seseorang terus memberi saya dorongan untuk tetap bertahan dalam formasi band”, ujar Welch. “Tapi saya konflik batin semenjak rekaman album kedua, maksud saya, kita bisa melakukan sesuatu dan kita bisa dipuja-puja seperti ‘Oh, inilah musik metal !, Inilah hidup yang rock and roll !’ tapi sebetulnya, mereka berpikiran terlalu jauh, dan itu sangat mengganggu saya”
Welch mengatakan bahwa pernyataan yang dikeluarkan oleh manajemen Korn menyimpang dari keadaan yang sebenarnya, dan bahwa penemuan iman didalam Kristus bukanlah sekedar lika-liku kehidupan dalam penemuan jati dirinya. Bukan itu alasannya meninggalkan Korn, Band yang telah dilakoni sejak 1993, sebuah grup band yang telah menjual lebih dari 11 juta album di Amerika.
Dia meninggalkannya karena merasa muak harus mengejar kekayaan duniawi, dan merasa harus menghargai anak perempuannya yang jauh lebih penting dari pada memiliki harta.
“Saya punya seorang putri berusia 6 tahun, dan saya ingin dia menjadi orang yang berguna di mata saya. Saya adalah orangtua tunggal, itulah yang menyadarkan saya” Katanya “Dan rekan-rekan sangat mengakomodir apa yang saya rasakan dan sampaikan kepada mereka, lalu mereka menawarkan ‘bawa saja anakmu saat tour band kita ! kami akan ikut membantu mengurusi anakmu’ tapi sesungguhnya itu bukan tempat yang nyaman bagi anak-anak berusia 6 tahun. Memang dia akan duduk manis dibelakang panggung, sambil menghitung dollar yang diterimanya, karena akan ada yang memberinya dollar kalau dia mau duduk manis, sampai pada akhirnya dia akan datang padaku sambil berkata ‘lihatlah ayah, uangku banyak sekali !’”
Jadi setiap akhir minggu, Welch mulai membaca Alkitab, beberapa temannya membantu menjelaskan setiap hal yang terkandung didalamnya, sampai akhirnya Welch memutuskan meninggalkan band yang telah membesarkannya.
“Keputusan ini pasti akan membuat rekan-rekanku marah. Membuat mereka bingung. Saya membuat keputusan diwaktu yang kurang tepat. Kami baru saja keluar dari SONY, dan kami memiliki banyak uang, cukup untuk membuat album sendiri, tapi saya ingin membuktikan pada diri saya sendiri bahwa uang bukanlah tuhan saya” katanya. “Saya berbicara dengan Jonathan (Davis) dan dia berkata ‘Saya tidak mengerti bung, kita semua bahagia dan bisa seperti sekarang ini karena band kita adalah band yang sukses’ sebetulnya saya ingin menjawab ‘Ketahuilah, beberapa tahun belakangan, ketika kalian pergi berpesta saya hanya duduk di Bus Tur ingin bunuh diri !’ “
Welch juga mengatakan bahwa menjelang hari-hari terakhir perpisahannya, dia mencoba untuk menjangkau rekan-rekan dalam bandnya, tapi tidak ditanggapi dengan baik. Dia menghabiskan hari terakhirnya dengan berbicara dengan Basis Korn Fieldy, bahkan merencanakan untuk membantunya membuat album baru, yang merefleksikan pertumbuhan iman didalam Kristus. Namun kemudian Fieldy mundur dengan teratur.
“Saya meminta Fieldy untuk membantu membuat album yang saya buat, tapi kemudian dia tidak menghubungiku lagi” ujar Welch. “Maksud saya, saya mengutarakan beberapa materi musik selama hari-hari terakhir di band, materi yang luar biasa, tapi semenjak saya meninggalkan Korn, saya tidak mendengar kabar apapun dari Fieldy”
Materi album solo Welch, bukan merupakan musik Kristiani, namun dia ingin musiknya melengkapi musik bagi Fans Korn.
“Saya menyujai ketika Korn membantu banyak anak-anak untuk keluar dari agresifitasnya, tapi dengan musik yang saya buat, saya ingin anak-anak tahu bahwa ada yang lebih berharga diluar sana” katanya “saya ingin menunjukkan bahwa ada cahaya diujung lorong. ada yang lain yang lebih baik daripada harus menjadi agresif, saya ingin berkata ‘hey nak, ayo kemari, ayo melompat dan bergembira’”
Pada tanggal 27 Februari 2005, Welch menyampaikan kesaksiannya pada ibadah raya di Valley Bible Fellowship. Dia tidak hanya sekedar berkata-kata, dia ingin membuktikan kesungguhannya. Dan dia ingin semua fans-nya mengetahui perubahan besar dalam dirinya.
Dua bulan setelah berbicara di Valley Bible Fellowship, Welch kembali menyampaikan kesaksian pertobatannya dalam 3 kali acara ibadah yang dihadiri oleh lebih dari 10.000 jemaat. Dan setiap ibadah, banyak pengunjung yang belum menerima Kristus, maju ke altar untuk menerima Yesus sebagai juruselamat pribadinya.
“Brian sudah dijamah Tuhan yang hidup dan dia menerima panggilan-Nya” Ujar Pastor Ron Vietti dalam ibadah raya ketiga.
“Bung, saya masih ingin berdiri diatas panggung pertunjukan, tapi ada sesuatu yang lebih besar yang membuat saya ingin berubah” katanya “Maksud saya, saya ingin kita semuanya menemukan hidup yang baru, karena seperti itulah keadaan saya sekarang. Bayi rohani didalam Kristus”

Posting Komentar

2 Komentar

Anonim mengatakan…
kesaksian yang sangat luar biasa. ini dapat menjadi inspirasi bagi semua orang yang selama ini mencari kesenangan duniawi.
Hanya di dalam Tuhan Yesus saja kita mendapat kepasan sejati!
Anonim mengatakan…
Sangat diberkati dnegan kesaksiannya, ternyata uang bukan seglanya. Masih ada yang lebih berharga dari uang yaitu TUHAN YESUS