Ada seorang teman yang suka menebar janji tapi jarang menepati. Ia begitu mudah mengatakan kata-kata seperti “ya saya pasti datang”, “Ok, nanti kita ketemu”, atau bahkan berani mengatakan jam dan tempatnya, namun ketika ditunggu ia tidak datang.
Di awal-awal saya kecewa melihat sikapnya ini. Saya pun sempat mengingatkan, dan ia hanya meminta maaf, tetapi terus saja ingkar janji.
Sepertinya itu sudah menjadi gaya hidupnya sehingga sulit untuk diubah. Saya tetap berteman namun saya tidak mau memandang serius lagi janjinya agar tidak kecewa.
Untunglah Tuhan tidak seperti manusia yang ingkar janji. Sebab “Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah” (Mazmur 27:7).
Baca: Hidup Yang Berbuah
Firman Tuhan berkata, “Dari segala yang baik yang dijanjikan TUHAN
kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi” (Yosua
21:45).
Perjalanan hidup Yosua menuju ke tanah perjanjian tidaklah mudah.
Ia mengalami banyak tantangan, kesulitan dan banyak peperangan.
Namun pada akhirnya Yosua mencapai tanah perjanjian. Yosua sendiri
menyaksikan dan kagum bahwa janji Allah tergenapi semuanya kepada umat-Nya.
Firman Tuhan berkata, “Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji
TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung
pada-Nya” (Mazmur 18:31).
Janji Tuhan dapat dipercaya dan pasti digenapi. Tuhan tidak akan pernah lalai dalam menepati janji-Nya kepada kita.
Baca: Jalan Tuhan Sempurna
Walau kita kadang merasa terlambat, kita merasa terlalu lama, namun
Tuhan tidak pernah terlambat, Dia selalu menggenapi janji-Nya tepat pada
waktunya.
Paulus berkata, “Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu
juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah” (Galatia 3:29).
Kita adalah milik kristus Yesus, sehingga kita berhak menerima segenap janji-janji Allah baik untuk hidup di bumi ini maupun hidup dalam Sorga yang kekal bersama Tuhan.
1 Komentar