Advertisement

RASUL MATIAS


Profil Rasul Matias

Sewaktu Tuhan Yesus memilih kedua belas murid, nama Matias tidak termasuk di dalamnya. Matias sudah menjadi pengikut Kristus sejak awal pelayanan Yesus. Selama tiga setengah tahun Yesus melayani, Matias selalu bersama dengan Yesus. Bahkan ia juga sudah mengenal dan bergaul erat dengan para rasul lainnya. 

Kuat dugaan bahwa Matias menjadi salah satu dari tujuh puluh murid atau penginjil yang diutus Yesus dalam Lukas 10:1. Meskipun tidak dipilih menjadi kedua belas murid yang dipih langsung oleh Yesus, namun pengangkatan Matias sebagai murid diakui oleh rasul-rasul lainnya. 

Arti nama Matias

Matias dalam Bahasa Yunani disebut Mattatias (Ματταθίας), yang dipendekan menjadi Mattias (Μαθθίας). Arti nama Matias adalah "Pemberian Allah".  Matias lahir pada abad pertama Masehi di Yudea. 

Pengganti Rasul Yudas Iskariot

Ketika Yudas mati bunuh diri, para rasul bersepakat untuk memilih orang untuk mengisi tempat Yudas sebagai rasul. Syarat penggantinyanya adalah orang yang sudah mengikut Yesus sejak Yohanes Pembabtis membaptis Yesus, hingga turut menyaksikan kebangkitan dan kenaikan Yesus ke sorga (Kisah Para Rasul 2:21-22). Diantara para murid dan pengikut Yesus ketika itu, ada dua orang yang memenuhi syarat tersebut. Mereka adalah Matias dan Yustus yang disebut Barsabas. 

Matias kemudian terpilih menjadi rasul. Sebagaimana rasul atau murid lainnya, Matias juga menerima Roh Kudus pada hari Pentakosta yang dicatat dalam Kisah Para Rasul pasal 2.  

Proses menjadi murid

Dalam proses pemilihan murid pengganti Yudas, Petrus terlebih dahulu berdiri dan menyatakan bahwa pemazmur Daud tidak hanya menubuatkan mengenai penyimpangan Yudas Iskariot dalam Mazmur 41:9, tetapi juga menulis dalam Mazmur 109:8, yang berbunyi, ”Biarlah jabatannya sebagai pengawas diambil orang lain.” 

Oleh karena itu, Petrus mengusulkan kepada kira-kira 120 murid yang berkumpul agar jabatan Rasul Yudas Iskariot yang kosong segera diisi. Yusuf Barsabas dan Matias diajukan sebagai calonnya. Setelah murid-murid berdoa, maka undi pun di lempar, dan Matiaslah yang terpilih. Peristiwa ini terjadi hanya beberapa hari sebelum pencurahan Roh Kudus

Rasul yang di Undi

Ada banyak ayat Alkitab yang menjelaskan tentang membuang undi dalam kaitannya dengan pengambilan sebuah keputusan. Pengambilan undi biasanya berhubungan dengan penetapan sesuatu atau seseorang untuk posisi tertentu. Juga, untuk menentukan langkah atau cara selanjutnya yang akan ditempuh.

Mungkin timbul pertanyaan bagi kita, Apakah cara seperti itu diperkenankan oleh Tuhan? 

Kata undi dalam bahas Ibrani yaitu goral, artinya adalah sebuah batu kecil yang digunakan untuk praktek membuang undi. Praktek membuang undi cukup banyak disebutkan dalam Perjanjian Lama. Praktek membuang undi paling sering dilakukan sehubungan dengan pembagian tanah ketika bangsa Israel di bawah kepemimpinan Yosua (dicatat dalam Yos 14-21). Sebelumnya Tuhan juga memerintahkan kepada bangsa Israel untuk membuang undi (Bil 26:55; 33:54; 34:13; 36:2). 

Tuhan juga mengizinkan bangsa Israel untuk membuang undi untuk mengetahui kehendakNya di dalam hal-hal tertentu (1 Taw 24:5, 31). Selain itu berbagai tugas dan pelayan di Bait Allah pun ditentukan dengan cara membuang undi (1 Taw 25:8-9; 26:13-14). Kisah lain yang menarik dalam kaitannya dengan membuang undi adalah kisah Yunus (Yun 1:7). Dalam perjanjian Baru membuang undi terlihat di dalam pemilihan rasul Matias sebagai rasul pengganti Yudas (Kis 1:26). 

Dalam Amsal 16:33 menjelaskan bahwa Tuhan turut terlibat di dalam keputusan yang diambil oleh umatNya dengan cara membuang undi. Dengan menggunakan undian, maka jelas bahwa ia adalah pilihan Allah. 

Pemilihan Matias menjadi rasul adalah peristiwa terakhir yang dicatat dalam Alkitab mengenai pengambilan keputusan dengan cara diundi.

Lokasi Pelayanan Matias

Alkitab memang tidak menceritakan secara khusus kiprah Rasul Matias. Yang jelas, ia masih bersama dengan para rasul dari masa Pentakosta hingga sampai penganiayaan di Yerusalem. 

Menurut tradisi gereja Yunani, lokasi pelayanan Matias mencapai wilayah Kapadokia hingga dekat ke Danau Kaspia. Tradisi lain mengatakan bahwa Matias memberitakan Injil kepada orang-orang kanibal di Mesopotamia

Sementara itu, menurut sejarahwan gereja Nicheporus, Matias, menyebarkan Injil di wilayah Yudea, kemudian ke wilayah yang kini menjadi wilayah bagian dari negara Georgia. 

Kematian Matias

Sebuah tradisi mengatakan bahwa Matias dilempari batu sampai mati oleh orang Yahudi. Sumber lainnya juga mengatakan bahwa Matias menjadi martir di tahun 80 Masehi di Colchis yang saat ini dikenal sebagai negara Georgia. 

Bagaimanapun juga, kita tidak memiliki bukti yang cukup kuat untuk mendukung salah satu dari cerita ini. Akan tetapi karya dan pelayanan Matias tentunya tidak diragukan lagi dalam pelayanan misi para rasul. 


Posting Komentar

0 Komentar