Advertisement

RESPON HATI YANG BENAR

Ada seorang tua bijak didatangi seorang pemuda yg sedang dirundung masalah. Tanpa membuang waktu pemuda itu langsung menceritakan semua masalahnya.

Pak tua bijak hanya mendengarkan dengan seksama, lalu ia mengambil segenggam serbuk pahit dan meminta anak muda itu untuk mengambil segelas air.

Ditaburkannya serbuk pahit itu ke dalam gelas dan diaduk perlahan. Pak Tua berkata: coba minum air ini dan bagaimana rasanya? Pemuda menjawab: pahit sekali. 

Pak tua itu tersenyum, mengajak pemuda itu untuk berjalan ke tepi telaga di belakang rumahnya. Mereka berjalan berdampingan dan akhirnya sampai ke tepi telaga yang tenang itu.

Baca juga: Penebusan Dosa

Sesampai disana, pak tua itu kembali menaburkan serbuk pahit ke telaga itu dan dengan sepotong kayu ia mengaduknya. Pak Tua berkata: coba ambil air dari telaga ini dan minumlah, Bagaimana rasanya? Pemuda menjawab: segar sekali.

Pak tua berkata: apakah kamu merasakan pahit di dalam air itu? Pemuda itu menjawab: tidak. Kemudian pak tua berkata: anak muda dengarkan baik-baik, pahitnya kehidupan sama dengan segenggam serbuk pahit ini, tak lebih tak kurang. Jumlah dan rasa pahitnya pun sama dan memang akan tetap sama. 

Tapi kepahitan yang dirasakan sangat tergantung dari wadah yang dimiliki. Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkannya.

Jadi saat kita merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, lapangkanlah hati kita untuk menerima setiap kepahitan itu dan jangan jadikan hati kita seperti gelas, tapi buatlah laksana telaga yang mampu merubahnya menjadi kesegaran.

Firman Tuhan berkata, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan” (Amsal 4:23). Hati adalah pusat dari kehidupan.

Hati juga adalah wadah untuk menampung semua masalah kehidupan. Segala sesuatu yang keluar dari hidup kita, baik perasaan, pikiran, perkataan dan tindakan bersumber dari hati kita.

Baca juga: Hidup Kudus

Itu sebabnya hati kita perlu dijaga sehingga ketika ada masalah yang diijinkan Tuhan datang ke dalam hidup kita, maka kita dapat meresponi dengan benar.

Mari bersyukur dan menghadapi apapun dengan iman dan ketaatan kepada Tuhan.

 

Posting Komentar

1 Komentar

Anonim mengatakan…
Amin, sangat diberkati.