Fred adalah seorang kasir di sebuah toko eceran yang suka bersikap kasar kepada pelanggan dan malas bekerja.
Sudah berulang kali atasannya ingin memecatnya, tetapi tidak dilakukan karena mempertimbangkan istri dan anak-anak Fred yang akan menderita karena pemecatan ini.
Pada suatu hari, seorang pelanggan tetap datang ke toko itu dan melihat Fred sudah tidak ada. Ia bertanya kepada pengelola toko itu dan diberi tahu bahwa Fred telah mendapat pekerjaan lain.
Pelanggan itu bertanya, “Apakah Anda berencana untuk mencari penggantinya?” Pengelola toko ini menjawab, “Tidak, tidak perlu. Tidak ada lowongan untuk pengganti Fred.”
Baca: Percaya Saja
Kualitas pekerjaan Fred begitu buruk sehingga toko itu dapat berjalan dengan lebih baik tanpa kehadirannya. Hal ini seharusnya tidak terjadi pada pekerja mana pun, terutama orang kristiani.
Orang akan bekerja secara serius jika upah yang ia dapatkan sesuai. Jika tidak maka mereka akan bekerja ala kadarnya. Jadi keseriusan mereka bekerja karena upah yang didapat.
Memang tidak dipungkiri bahwa orang akan lebih termotivasi jika mereka mendapatkan upah yang memadai, apalagi jika disertai insentif.
Berbeda dengan kita sebagai anak Tuhan dalam bekerja. Bekerja adalah anugerah dari Tuhan, dimana kita harus menghargai kesempatan itu dan melakukan dengan sungguh-sungguh.
Firman Tuhan berkata. “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” (Kolose 3:23).
Pekerjaan sekecil apapun yang kita peroleh merupakan pemberian yang baik dan sempurna dari Allah. Pantas kita syukuri dan berterimakasih atas pemberian-Nya!
Baca: Hikmat Tuhan
Kita pun melakukannya bukan untuk manusia tetapi kita melakukannya dengan segenap hati untuk Tuhan.
Kita bekerja dengan hati. Kita mencintai apa yang kita kerjakan dan kita memberi nilai tertinggi pada pekerjaan yang dilakukan.
Kita memberi perhatian dengan pengorbanan untuk pekerjaan yang dipercayakan, sekalipun pekerjaan itu kecil kita tetap mengutamakan kualitas daripada kuantitas.
Kita bekerja tidak untuk menyenangkan hati pemimpin kita, tetapi kita bekerja untuk menyenangkan hati Tuhan.
Kita bekerja dengan penuh pengharapan, bahwa Tuhan akan terus memberkati apa yang kita kerjakan sampai selesai!
5 Komentar