Ketika seorang petani menabur benih, seolah ia membuangnya. Biji-biji tersebut tampak lenyap, tetapi tidak benar-benar lenyap. Pada waktunya benih itu akan tumbuh, bahkan menjadi lebih banyak.
Firman Tuhan berkata, “Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN” (Kejadian 26:12)
Pada waktu itu, kelaparan melanda di negeri itu. Tuhan meminta Ishak untuk pergi ke tempat yang Dia kehendaki dan Dia berjanji untuk memberkati Ishak.
Sebagai respon, Ishak taat dan mulai menabur walaupun pada masa yang sulit. Dan Ishak menuai hasil yang banyak. Ia menjadi kaya, kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya (Kejadian 26:13).
Baca: Hikmat Tuhan
Rasul Paulus berkata, “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga” (2 Korintus 9:6).
Hukum mengenai tabur-tuai tersebut bersifat mutlak karena merupakan hukum kebenaran Tuhan. Itu sebabnya kita harus hidup bijaksana dalam memperhatikan apa yang kita tabur.
Jika kita menabur hidup kita kepada Kristus dan pekerjaan-Nya, maka kita akan menuai hidup yang kekal dan keselamatan jiwa-jiwa.
Jika kita menabur kebaikan kepada orang lain, maka kita akan menuai kebaikan. Orang yang telah menerima kebaikan kita mungkin tidak dapat membalas, namun Tuhan pasti membalas perbuatan kita.
Baca: Bekerja Seperti Untuk Tuhan
Jika kita menabur harta ke dalam pekerjaan Tuhan dan memberkati hamba-hamba Tuhan, maka kita pun akan menuai berkat yang berkelimpahan dari Tuhan.
“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah” (Galatia 6:9).
Jadilah pribadi yang suka menabur! Menabur perkara-perkara yang benar agar nama Tuhan dimuliakan dan kita pun diberkati melimpah.
2 Komentar