Advertisement

BERHATI-HATI DENGAN PERKATAANMU


Ungkapan "Mulutmu Harimaumu" adalah ungkapan yang sangat terkenal. Walaupun hanya terdiri dari dua kata, namun memiliki arti yang mendalam.

 

Ungkapan tersebut mengingatkan kita bahwa kita perlu berhati-hati dengan perkataan yang kita ucapkan dari mulut kita, supaya efek dari apa yang kita ucapkan tidak berbalik menerkam kita.

 

Firman Tuhan berkata, “Hidup dan mati dikuasai lidah; Barangsiapa menggemakannya akan memakan buahnya” (Amsal 18:21). 

 

Dr. Masaru Emoto, seorang ilmuwan dari Jepang, selama bertahun-tahun melakukan suatu riset atau eksperimen terhadap air. Hasil penelitian ini kemudian ia publikasikan dalam bukunya yang berjudul "The Hidden Messages in Water".

 

Dalam buku tersebut, ia menjelaskan bahwa ternyata air dapat menyerap, menyimpan dan bereaksi terhadap emosi manusia yang dipaparkan terhadapnya.

 

Baca: Ternyata Ini Perspektif Yang Benar Untuk Bebas Secara Finansial

 

Air yang kepadanya diucapkan perkataan yang positif, maka kristal-kristal molekul airnya dapat dilihat dengan mikroskop elektron akan menunjukkan suatu konfigurasi yang indah dan menakjubkan.

 

Sebaliknya, air yang kepadanya diekspos perkataan yang negatif, maka kristal-kristal molekulnya akan bereaksi dengan menampilkan konfigurasi yang berantakan, buruk, bahkan menakutkan.

 

Firman Tuhan berkata, “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun…” (Efesus 4:29). 

 

Kita perlu mendisiplin mulut kita untuk terlatih mengucapkan kata-kata yang selektif, jangan tergesa-gesa berbicara. Berhati-hati lah sebelum mengucapkan sesuatu. 

 

Baca: Mengatasi Kebencian

 

Pertama, sebelum Anda mengucapkan sesuatu, pikirkanlah bahwa benarkah yang saya katakan ini? Banyak perkataan yang enak didengar, namun belum tentu itu benar.

 

Kedua, pantaskah apa yang saya katakan ini? Banyak perkataan yang mendesak untuk diutarakan namun belum tentu pantas untuk diucapkan.

 

Ketiga, pentingkah apa yang saya katakan ini? Terkadang ada perkataan yang sebenarnya tidak penting untuk dikatakan.

 

Dan yang keempat, bergunakah apa yang hendak saya katakan ini? Banyak perkataan yang sekalipun terasa penting namun tidak berguna untuk dikatakan. 

 

Mulailah membangun kebiasaan untuk memperkatakan perkataan yang positif, kritik yang membangun, teguran yang penuh kasih dan nasihat yang membangkitkan semangat.

Posting Komentar

2 Komentar

Anonim mengatakan…
Amin, Tuhan tolong supaya saya dapat berkata-kata yang benar dan mempermuliakan Tuhan.
Anonim mengatakan…
Amin. 👌👍