Advertisement

MENGATASI KEBENCIAN

 

Sadar atau tidak, seringkali kita menerapkan standar ganda dalam hidup kita. Jika kita melakukan kesalahan pada seseorang, kita tentu berharap agar kita dimaafkan secepatnya.
 
Tapi di sisi lain, jika ada orang yang bersalah pada kita, masih banyak diantara kita yang sangat sulit memaafkan orang itu. Sulitnya memaafkan dapat berujung pada sebuah kebencian.
 
Ada banyak orang yang sulit untuk berkembang atau sulit untuk melanjutkan hidupnya, hanya karena mereka mempunyai beberapa orang yang sangat sulit untuk dimaafkan.
 
Kebencian adalah sebuah emosi yang sangat kuat, melambangkan ketidaksukaan, antipati terhadap seseorang, barang dan hal. Kebencian digambarkan sebagai lawan daripada cinta.
 
 
Kebencian biasanya bertahan cukup lama. Karena itu kebencian dipandang sebagai sikap atau pendirian, dan tidak sekedar emosi sesaat.
 
Kebencian bisa disebabkan karena pengalaman buruk sebelumnya dengan orang, kelompok atau objek yang dibencinya. Bisa juga karena pengaruh dari orang atau pihak lain.
 
Firman Tuhan berkata, “Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya” (1 Yohanes 3:15).
 
Seorang yang membenci saudaranya disamakan dengan seorang pembunuh dan dia tidak memiliki hidup yang kekal. Itu berarti dia masih berada dalam kegelapan,
 
Kebencian kita terhadap seseorang, selain bisa mendatangkan kutuk bagi kita, juga dapat menimbulkan penyakit di dalam tubuh kita.
 
 
Yesus berkata, ”Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali” (Matius 18:15).
 
Kita harus berani untuk memberitahukan kesalahan yang kita dapati dalam diri seseorang tanpa kita membenci dia, sehingga dia segera tahu bahwa apa yang diperbuatnya salah.
 
Kita dapat berbicara kepadanya secara pribadi dan berfokus pada kesalahan yang dilakukan. Pembicaraan dilakukan di dalam kasih dan tidak melibatkan orang lain.
 
Kita harus mau belajar untuk memaafkan dan mengasihi. Dengan memaafkan dan mengasihi kita menutup pintu bagi kebencian untuk ada di dalam hidup kita.
 
Mari kita belajar untuk mengampuni dan mengasihi sesama manusia, seperti Yesus yang sudah lebih dahulu melakukan demikian kepada kita!

Posting Komentar

2 Komentar

Kabar Sorgawi mengatakan…
Amin, Tuhan memberkati selalu.
Anonim mengatakan…
Amin.
Terima kasih atas renungan firman Tuhan Yesus Kristus yang menguatkan dan memberkati. Tuhan Yesus Kristus memberkati.