Gembala adalah pemimpin yang dipercaya karena ia dianggap merupakan pilihan Tuhan bagi umat-Nya. Namun kenyataannya tidak semua gembala dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ada gembala yang baik dan bertanggung jawab tetapi ada juga yang tidak baik dan tidak bertanggung jawab.
Mereka hanya mengutamakan kepentingan pribadinya sendiri dan mencari keuntungan sendiri. Gembala tersebut tidak mau pusing dengan pergumulan umat-Nya.
Akibat dari ulah para gembala tersebut, maka umat Tuhan tercerai-berai dan sangat memprihatinkan. Akhirnya Allah sendiri bertindak sebagai Gembala untuk menyelamatkan dan mengumpulkan domba-domba-Nya yang tercerai berai.
Baca: Kebahagiaan Sejati
Allah datang ke dalam dunia dalam pribadi Yesus untuk memperhatikan, mengumpulkan dan menuntun umat-Nya. Allah yang menebusnya dosa umat-Nya melalui Putra-Nya yang Tunggal yaitu Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah Gembala Agung kita.
Sebagai Gembala yang baik, Yesus bukan hanya memberi makan berupa Firman dan nafas kehidupan dan Roh Kudus, namun Dia yang telah menderita dan berkorban bahkan menjadi korban yang hidup agar kita semua diselamatkan-Nya.
Meneladani Tuhan Yesus sebagai Gembala yang baik, maka kita diingatkan untuk menjalankan fungsi gembala, baik itu di tengah keluarga atau pribadi, demikian juga dalam segala bidang kehidupan kita.
Firman Tuhan katakan, “Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri” (1 Petrus 5:2).
Gembala harus memiliki jiwa patriotik yang mau rela berkorban untuk membela dan menyelamatkan umat-Nya.
Baca: Kekayaan Yang Sesungguhnya
Gembala yang baik adalah gembala yang tidak mengutamakan kepentingan pribadi, kelompok, golongan, partai, suku dan ras. Tetapi memperhatikan semua orang yang dipercayakan kepadanya.
Maka ada tiga sifat gembala yang baik, yang membedakannya dengan orang upahan atau pencuri: Pertama, gembala mengenal dan dikenal domba-dombanya. Kedua, ia mempertaruhkan nyawanya untuk domba- dombanya. Dan ketiga, ia menjaga domba-dombanya agar baik keadaan mereka, agar mereka dapat bertambah banyak.
Ketiga hal ini dilakukan oleh Yesus, sehingga memang tepat jika dikatakan bahwa Kristus adalah satu-satunya Gembala yang baik, sedangkan gembala-gembala yang lain, yang melalui “pintu” Yesus, adalah gembala dalam tingkatan yang lebih rendah dan tak bisa disamakan dengan Yesus sendiri.
Sebab Yesus juga mengatakan: “…Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali” (Yohanes 10:17-18).
Dengan memandang kepada Yesus kita jalankan fungsi gembala, baik bagi diri kita sendiri, keluarga, jemaat bahkan bagi masyarakat di mana kita berada, sehingga nama Tuhan akan dipuji dan dimuliakan senantiasa!
0 Komentar