Dalida adalah ratu kecantikan Mesir tahun 1955. Ia kemudian hijrah ke Paris. Di sana ia berhasil menjadi penyanyi dan pemain film terkenal. Kariernya sukses, kekayaannya berlimpah.
Namun, Dalida merasa hidupnya sangat malang. Suaminya, Lucien Morisse, meninggal karena bunuh diri. Begitu juga Luigi Tenco, kekasihnya. Kenyataan itu membuat Dalida sangat terpukul.
Akhirnya di tengah ketenaran dan kekayaannya, ia memutuskan untuk bunuh diri. Ia menulis sepucuk surat: "Beban hidup sungguh tak tertanggungkan."
Begitulah, keberhasilan lahiriah bukan jaminan kebahagiaan. Kebahagiaan tidak diukur oleh seberapa besar kekayaan dan popularitas yang kita miliki.
Baca: Hidup Punya Tujuan
Hidup bahagia merupakan kerinduan dan harapan dari semua orang. Tidak ada satu orang pun yang menghendaki hidupnya susah.
Tetapi faktanya ialah bahwa untuk bahagia terasa mustahil bisa digapai. Sebab masalah demi masalah, penderitaan, dan tekanan hidup semakin berat, sehingga hidup bahagia itu hanyalah seperti mimpi.
Firman Tuhan katakan, “Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti” (Yesaya 48:18).
Hidup bahagia tidak diukur dengan materi yang dimiliki, jabatan yang bisa diduduki, dan status sosial yang tinggi serta memiliki sahabat yang banyak.
Baca: Tempat Perlindungan Kita
Hidup bahagia juga dipahami sebagai hidup yang tanpa masalah, hidup
bebas dari penderitaan, lepas dari ujian, tidak ada tantangan dalam hidup.
Kebahagiaan sejati bersumber dari Tuhan. Ketika kita memilih untuk
taat kepada Tuhan dan firman-Nya maka kebahagiaan akan terus melimpah-limpah
dalam hidup kita.
Apa yang kita butuhkan Tuhan sudah sediakan bagi kita. Dia menjamin
melalui firman-Nya bahwa Dia akan selalu memenuhi keperluan kita.
Kita tidak menjadi cemas dan takut memikirkan apa yang akan terjadi sebab Tuhan menjamin masa depan kita. Itulah kebahagiaan sejati!
0 Komentar