Seorang penginjil India, Sundar Singh, menulis tentang kebakaran hutan di pegunungan Himalaya yang ia saksikan ketika sedang melakukan perjalanan.
Saat banyak orang berusaha memadamkan api, ada sekelompok orang yang memandangi sebuah pohon yang dahan-dahannya mulai dijalari api.
Seekor induk burung dengan panik terbang berputar-putar di atas pohon. Induk burung itu mencicit kebingungan, seakan-akan mencari pertolongan bagi anak-anaknya yang masih di dalam sarang.
Ketika sarang mulai terbakar, induk burung itu tidak terbang menjauh. Sebaliknya, ia justru menukik ke bawah dan melindungi anak-anaknya dengan sayapnya. Dalam sekejap, ia beserta anak-anaknya hangus menjadi abu.
Lalu Singh berkata kepada orang-orang itu, "Kita baru saja melihat hal yang luar biasa. Allah menciptakan burung yang memiliki kasih dan pengabdian begitu besar sehingga rela memberikan nyawanya untuk melindungi anak-anaknya.
Baca: Keputusan
Kasih seperti itulah yang membuat-Nya turun dari surga dan menjadi manusia. Kasih itu juga membuat-Nya rela mati sengsara demi kita semua."
Firman Tuhan berkata, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16).
Di kayu
salib, Bapa membuktikan betapa besar kasih-Nya kepada kita. Ia memberikan Anak-Nya
yang tunggal untuk dikorbankan gantikan kita.
Dalam kasih-Nya, Bapa memberikan pengampunan kepada kita sekalipun kita seringkali melakukan kesalahan dan dosa.
Baca: Mengukur Pertumbuhan Kepemimpinan Anda - John Maxwell
Kasih Bapa menjadikan kita anak-anak-Nya yang selalu menerima
kebaikan-Nya melalui pemeliharaan-Nya yang tak pernah putus-putusnya.
Bapa selalu menasihati dan mendidik kita dengan firman-Nya, Dia
tidak pernah bosan untuk menuntun kita kepada kebenaran. Dia membentuk kita
dengan berbagai pergumulan hidup.
Firman Tuhan berkata, “Siapakah yang akan memisahkan kita dari
kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau
ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?” (Roma 8:35).
Kasih Bapa membuat kita lebih dari orang-orang yang menang!
3 Komentar
Terima kasih atas renungan firman Tuhan yang sangat memberkati kita semua. Gb.