Advertisement

HIDUP DALAM TUNTUNAN TUHAN


Sebuah kapal sedang berlayar dan ketika berada di tengah laut, badai membuat kapal itu terombang-ambing dan kehilangan arah. Nahkoda pun menjadi kesulitan untuk mengarahkan kapalnya sebab jika salah mengemudi maka akan menabrak batu karang yang dapat menyebabkan kapal tenggelam.

Seluruh awak kapal tetap berharap ada mujizat terjadi sampai pada akhirnya salah satu di antara mereka menemukan sebuah cahaya terpancar dari mercusuar. Kapal pun mulai terarah dan selamat dari amuk badai dan gelombang.

Hidup kita di dunia seperti kapal yang sering dihantam badai dan gelombang kehidupan dan juga kesenangan-kesenagan duniawi yang membuat kita kehilangan arah hidup.

Itu sebabnya, kita membutuhkan Tuhan untuk memberikan arah yang benar. Tuhan tahu arah yang benar buat kehidupan kita. Dia tidak pernah salah dalam memimpin.

Baca juga: Respon Hati Yang Benar

Lalu Ia berfirman: “Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu” (Keluaran 33:14). Tuhan sendiri berjanji untuk memimpin umat-Nya.

Waktu Musa memimpin bangsa Israel keluar dari mesir menuju tanah perjanjian bukanlah perkara kecil. Apalagi lagi bangsa itu mudah bersungut-sunggut dan memberontak.

Musa dan bangsa Israel tidak mengetahui dimana tanah perjanjian yang akan mereka tuju. Namun Tuhan menuntun mereka dengan tiang awan dan tiang api.

“Tuhan berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam” (Keluaran 13:2).

Baca juga: Penebusan Dosa

Kita pun memerlukan Tuhan untuk memandu perjalanan kita. Sekalipun jalan yang diambil tampak sulit untuk dilalui, bahkan seperti memutar atau menjauh dari tujuan.

Namun kita perlu percaya mutlak dan taat mengikuti-Nya. Sebab, sebagai Pemandu, Tuhan yang paling tahu jalan menuju kemenangan. Bila kita berkeras mengambil jalan sendiri, bisa-bisa kita malah tersesat.

Percayalah, Tuhan tidak pernah salah atau gagal atau ingin mencelakakan kita, karena Dia sempurna dalam tuntunan-Nya dan sepenuhnya dapat diandalkan.

Posting Komentar

1 Komentar

Anonim mengatakan…
Amin. Terima kasih atas renungan firman Tuhan yang sangat memberkati ini. Tuhan Yesus Kristus memberkati.