Seorang pelatih football universitas memutuskan untuk mengundurkan diri setelah mengaku telah memalsukan ijazah akademis dan ijazah olahraganya.
Seorang perwira militer profesional mengaku bahwa lencana tanda jasa yang ia pakai bukan miliknya, tetapi milik orang lain.
Seorang pelamar pekerjaan menyatakan bahwa pengalamannya sebagai "pengawas makanan dan minuman;" padahal pengalaman yang sebenarnya hanya membuatkan kopi di pagi hari di kantornya.
Kita cenderung melebih-melebihkan kebenaran supaya orang terkesan. Baik dalam pekerjaan maupun percakapan biasa.
Baca juga: Mengatasi Penolakan
Sikap melebih-lebihkan tampak wajar, padahal tindakan seperti itu sebenarnya berisiko. Kebohongan kecil akan berkembang menjadi besar saat kita mencoba menutupinya.
Kebohongan adalah cara yang paling mudah dan cepat untuk mendapatkan keuntungan, keamanan dan kepentingan diri sendiri.
Firman Tuhan berkata, “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat” (Matius 5:37).
Berbohong adalah perbuatan yang bertentangan dengan firman Tuhan dan itu berasal dari si jahat. Ini adalah salah satu dosa lidah yang sangat berbahaya (Amsal 6:16-19).
Bohong sumbernya dari Iblis, karena Iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta. Maka jika ada orang yang suka sekali berbohong, bapanya adalah Iblis
Baca juga: Gambar Diri
Sekali orang berani berbohong ia akan cenderung untuk terus berbohong, dan akhirnya bisa menjadi suatu kebiasaan dan kebiasaan akan menghasilkan karakter.
Tuhan berkata, “Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu" (1 Petrus 3:10).
Belajarlah berkata yang jujur dan benar, maka kita akan menerima berkat dari Tuhan!
3 Komentar
Tuhan Yesus Kristus memberkati.