Winston Churchill adalah sosok perdana menteri yang menjalankan
kepemimpinan penuh inspirasi bagi Inggris selama Perang Dunia II dan
sesudahnya.
Namun, siapa yang tahu bahwa seorang kapten bernama Winston
Churchill pernah melakukan kesalahan pada Perang Dunia I sehingga ia dianggap
“gagal” dan karier militernya habis.
Jika Churchill hanya duduk dan merenungkan kegagalan masa lalu, besar kemungkinan kita tidak akan pernah mendengar tentang kiprahnya. Ia melupakan masa lalu dan belajar dari kegagalan.
Baca: Penyebar Kebenaran
Paulus berkata, “Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap,
bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang
telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku” ( Filipi
3:13).
Paulus adalah seseorang dengan masa lalu yang kelam sebagai
pengikut Kristus, meskipun dari sudut agama Yahudi, “prestasinya” luar biasa.
Paulus punya alasan untuk berkutat dan terikat dengan masa lalunya.
Namun, ia punya titik balik, dia memusatkan perhatian pada masa depannya.
Kita masing-masing punya masa lalu yang berbeda, tetapi yang
terpenting bukanlah seberapa buruknya masa lalu kita. Namun seberapa kuat kita melupakan
kejadian di masa lalu dan melihat rencana Tuhan yang indah dan besar buat kita.
Sayangnya masih banyak orang yang tidak dapat melupakan masa lalunya, sehingga mengakibatkan mereka menjadi minder, pesimis atau pun tidak memiliki tujuan dalam hidup ini.
Baca: Teguran Karena Kasih
Jangan pernah membiarkan hidup kita dikuasai oleh masa lalu,
buanglah segala pikiran negatif, dan isilah diri kita dengan hal yang positif.
Seburuk apa pun masa lalu, ini bukanlah masalah bagi Tuhan sebab Dia
yang penuh kasih tetap mau menerima kita apa adanya.
Tuhan rindu untuk memulihkan hidup kita, sehingga kita harus bisa
bangkit dari masa lalu dengan melakukan segala yang terbaik.
Jadilah orang-orang yang menang di dalam Tuhan dengan berani meninggalkan apa yang telah belakang kita dan fokus pada masa depan yang penuh kebaikan yang Tuhan sudah siapkan bagi kita.
1 Komentar