Advertisement

TUNDUK PADA OTORITAS

Di zaman sekarang ini tidak mudah menemukan orang yang memiliki roh penundukan diri. Sebaliknya banyak orang yang memiliki roh pemberontakan. 

Memberontak berarti tidak tunduk pada otoritas, di mana hal ini pasti akan menimbulkan konflik antar sesama anggota dalam sebuah keluarga, organisasi, dan masyarakat

“Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya” (Ibrani 13:17a).

Firman Tuhan mengingatkan agar setiap orang percaya memiliki roh penundukan diri. Kata taatilah berarti menyesuaikan, mengalah dan menaati.

Sedangkan kata tunduklah berarti tunduk kepada otoritas, yaitu pribadi yang memimpin kita. Tuhan menghendaki setiap orang percaya memiliki roh penundukan diri.

Baca: Bangkit Dari Kegagalan

Tunduk kepada siapa? Tunduk kepada Tuhan, pemimpin bangsa, pemimpin di tempat kita bekerja, pemimpin rohani dan tunduk kepada pemimpin dalam keluarga, yaitu orang tua.

Namun tidak sedikit orang Kristen yang tidak tunduk kepada Tuhan. Mereka mengikuti kehendak hatinya sendiri, mereka mengabaikan perintah Tuhan.

Seperti yang dilakukan Adam dan Hawa di taman Eden. Mereka makan buah dari pohon yang dilarang oleh Tuhan. Mereka tidak tunduk pada perintah Tuhan.

Ada juga yang tidak tunduk kepada pemimpin rohaninya, mereka malah suka mengkritik, membicarakan kelemahan dan kekurangan, serta meremehkannya.

Seperti Miryam dan Harun yang memberontak kepada Musa (Bilangan 12:1-16). Sekali pun Musa adalah yang paling kecil, namun Musa dipilih oleh Allah menjadi pemimpin.

Karena tidak tunduk kepada otoritas, Miryam harus menanggung akibatnya, ia “...kena kusta, putih seperti salju;” (Bilangan 12:10a).

Baca: Jangan Merasa Lebih Hebat

Oleh sebab itu, sebagai anak tunduk kepada orang tua, isteri tunduk kepada suami, kita tunduk pada pemimpin rohani, pemimpin rohani tunduk pemerintah dan terlebih tunduk kepada Tuhan.

Tuhan Yesus adalah teladan utama dalam hal penundukan diri;  Dia tunduk kepada kehendak Bapa, bahkan  "...dalam keadaan seperti manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib."

Tanpa penundukan diri, di mata Tuhan kita tidak akan menjadi pribadi yang berkualitas (quality personal), melainkan pembuat masalah (trouble maker).

Minta Roh Kudus untuk menolong kita supaya kita memiliki roh penundukan diri. Dengan demikian perjalanan hidup kita akan dibuat Tuhan berhasil dan beruntung!

Posting Komentar

3 Komentar

Joyce ester mengatakan…
Benar ini sangat penting.Tq.Amin
D'Anthony mengatakan…
Sangat memberkati
Anonim mengatakan…
Amin.
Tuhan Yesus Kristus memberkati.