Ada kisah tentang seorang yang kaya
raya tapi selalu jadi perbincangan di antara tetangga dimana ia tinggal.
Bukan karena dia orang kaya yang
murah hati atau suka menolong, sebaliknya ia dikenal sebagai orang kaya yang
sangat kikir. Ia tidak peduli terhadap orang lain, tidak pernah memberi.
Firman Tuhan berkata, “Orang yang
kikir tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui ia akan mengalami
kekurangan” (Amsal 28:22).
Kikir dan hemat itu berbeda. Kikir sama artinya dengan pelit. Sedangkan hemat memiliki sinonim: ekonomis atau irit.
Baca: Lifestyle Dunia: Suka Pamer
Jelas ada perbedaan antara keduanya,
tetapi dalam kehidupan sehari-hari banyak orang yang salah kaprah menerapkan
kedua kata sifat ini.
Maksud hati ingin berhemat tapi
malah jadi pelit, karena terlalu hemat. Alkitab juga dengan tegas menyatakan
bahwa orang yang kikir tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (1 Korintus 6:10).
Bahkan Rasul Paulus secara
terang-terangan melarang orang percaya untuk bergaul dengan orang yang kikir (1 Korintus 5:11).
Kikir adalah sifat buruk yang tidak
boleh dimiliki oleh orang Kristen, karena kikir justru akan membawa seseorang
kepada kekurangan, bahkan kemiskinan.
Salomo berkata, “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan” (Amsal 11:2).
Baca: Tim Kerja Membuat Impian Nyata - John Maxwell
Tuhan menghendaki agar kita memiliki
sifat murah hati. Orang yang murah hati, yang suka menolong orang lain yang
hidup dalam kekurangan akan mengalami kelimpahan berkat dari Tuhan.
“Siapa banyak memberi berkat, diberi
kelimpahan,”(Amsal 11:25a).
Kunci mengalami kelimpahan bukanlah
dengan menghemat begitu rupa, tapi bermurah hati, sebab kapasitas untuk
menerima dari Tuhan bergantung penuh dari kapasitas untuk memberi.
Jadi kita baru dapat mengalami
kelimpahan apabila kita bermurah hati. Orang yang murah hati akan menuai banyak
(2 Korintus 9:6).
Jangan kikir! Jadilah seorang yang
murah hati, karena "Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri
sendiri," (Amsal 11:7a).
1 Komentar