Penembakan masal terjadi di sebuah klinik aborsi Amerika Serikat pada akhir November 2015 lalu. Pelakunya bernama Robert, setidaknya ada tiga orang yang meninggal termasuk seorang pendeta dan terdapat sembilan orang yang luka-luka.
Siapakah Robert? Robert dikenal sebagai seorang yang saleh. Ia adalah laki-laki yang kerap berdiskusi Alkitab. Orang-orang sering mendapati Robert berdoa dan membaca Alkitab.
Fakta mengejutkan ini memang membuat siapa pun kaget. Bagaimana bisa seorang yang rajin berdoa dan membaca Alkitab justru menjadi pelaku penembakan masal.
Kehidupan seperti Robert inilah contoh seorang Kristen yang hidup dalam kemunafikan. Dibalik perbuatan yang terkesan saleh, hatinya dipenuhi oleh kebencian terhadap sesama.
Baca juga: Pengendalian Diri
Yesus berkata, “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran” (Matius 23:27).
Orang yang munafik adalah orang yang sedang berpura-pura untuk menipu orang lain demi tujuan pribadi. Hatinya tidak selaras dengan apa yang akan ia kerjakan.
Mereka baik dengan orang lain, memberi apa yang butuhkan. Namun di belakang mereka menceritakan tentang kejelekan orang yang mereka bantu.
Mereka tidak bisa melihat kesalahan sendiri, tapi cenderung menyalahkan orang lain dan bila perlu mencari kambing hitam.
Mereka menghakimi orang lain karena dosa yang dilakukan, namun dosa itu juga yang mereka lakukan. Mereka beribadah, tapi kelakuan penuh kepura-puraan, karena hatinya terikat dengan godaan dunia.
Firman Tuhan berkata, “Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah” (1 Petrus 2:1).
Baca juga: Harga Diri
Ketika kita hidup sungguh-sungguh di dalam firman Tuhan, maka firman Tuhan yang akan mengubah hidup kita dari dalam.
Perubahan hidup kita akan benar-benar nyata melalui perkataan dan tindakan kita. Apa yang keluar dari hidup kita sama dengan apa yang ada di dalam kita.
Kita tidak hidup lagi dalam kepura-puraan. Sebab firman Tuhan berkata, “Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik” (Roma 12:9).
Mari buanglah semua kemunafikan dan jadilah anak-anak Tuhan yang benar-benar taat!
0 Komentar