Seorang bapak membongkar garasinya dan menemukan semua trofi yang ia menangkan melalui berbagai macam pertandingan atletik selama bertahun-tahun.
Semuanya itu dimasukkan ke dalam sebuah kotak kardus, dan siap untuk dibuang.
Ia mengenang darah, keringat, dan air mata yang mengucur demi mendapatkan semua penghargaan itu. Namun sekarang membuangnya. Semuanya itu tidak berharga lagi baginya.
Seperti itulah nantinya akhir hidup kita. Semua milik kita, semua benda yang kita perjuangkan di sepanjang hidup kita, menjadi tidak berarti apa-apa kecuali sampah.
Baca: Tempat Perlindungan Kita
Paulus berkata, "Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus" (Filipi 3:7). Paulus menganggap apa yang dia peroleh selama ini tidak menjadi berarti apa-apa setelah dia mengenal Kristus Yesus
Ituah sebabnya dia mengubah arah hidupnya, “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati” (Filipi 3:10-11).
Pengenal akan Yesus menjadi harta yang sesungguhnnya bagi Paulus.
Pandangannya berubah, dia tidak lagi bermegah dengan kelebihan-kelebihan yang
dia Miliki tetapi dia bermengah karena Yesus.
Kita pun harus bersikap wajar terhadap semua yang milik kita, karena sebenarnya kita telah memiliki harta yang paling bernilai, yaitu pengenalan akan Kristus Yesus Tuhan kita.
Baca: Kebahagiaan Yang Sajati
Semua yang kita dapatkan dan kumpulkan, baik itu titel, penghargaan
dan harta kekayaan akan menjadi kenangan dan akan kita tinggalkan.
Firman Tuhan berkata, “Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala” (1 Yohanes 5:21).” Apa yang kita punyai bisa menjadi berhala jika itu telah menggantikan posisi Tuhan di hidup kita.
Kita telah memperoleh segala sesuatu yang paling berharga, yaitu Yesus Kristus. Di dalam Dia kita sudah memperoleh berkat yang sesungguhnya yaitu hidup yang kekal dan janji pemeliharaan selama kita hidup di bumi.
Mungkin dalam perjalanan ikut Tuhan kita tidak mendapatkan semua yang kita inginkan, tetapi jangan ganti Tuhan dengan berhala, dengan kesuksesan, kedudukan, uang, keserakahan atau apa pun.
Jikalau kita sudah memiliki Kristus, maka Dia yang kaya itu rela menjadi miskin supaya Dia memperkaya hidup kita. Dialah kekayaan kita yang sesungguhnya.
Biarlah kekayaan kelimpahan Kristus itu berdiam di dalam hati setiap kita!
1 Komentar